Grup Wa Luar Negeri
Grup Wa Luar Negeri. Potensi dapet gaji 2x lipat dengan kerja remote di perusahaan luar negeri Jadi saya pernah dapet data suatu lowongan Senior PM di perusahaan Singapura, range nya bisa 40-50jt (kalo jago nego mungkin bisa lebih) Ini perusahaan remote, jadi kerjanya bisa dari Indonesia Kalo dibandingin sama SPM di indo, keknya ga ada yang sampe segitu (kalopun ada, itu persentil atas banget), ini at least 2x lipet kali ya tergantung di perusahaan indonya dimana Kenapa berani gede banget ngasihnya? Kalo sebutlah gaji di singapur 70jt, ngasih 40jt mah malah jadi murah dong.
Udah gitu timezone nya ga jauh sama indo, jadi kerjanya kan enak ngatur waktunya Makanya win-win buat semua sih. Kerjaan remote tentunya relatif sedikit dibanding yg WFO/hybrid Belum lagi issue administrasi ketenagakerjaannya.
Jadi kayak outsource secara administrasi, walau secara kerjaan ya jadi karyawan si perusahaan luar negeri ini Tricky untuk mastiin urusan administrasi dan perpajakan aman, dan riset perusahaannya supaya ga tiba-tiba kena layoff sembarangan Nyari lowongan kerja gini juga harus kreatif, nggak bisa nyari lowongan yang open doang. jangan lupa pikirin apakah pekerjaannya sesuai syariah juga apa nggak ya, takut perusahaannya banyak variabel yang haram Kalo mas Esa Dwiyan mah enak, perusahaannya emang punya concern di Keislaman, bahkan kalo googling munculnya "LaunchGood: Crowdfunding Incredible Muslims" Btw mas Esa mau sharing terkait pengalamannya bisa dapet offering pekerjaan dari perusahaan luar negeri, di pengalamannya dari LaunchGood di US dan dari perusahaan Malaysia Cek info lengkap di sini: https://lnkd.in/ggePvTvu Kalo tertarik ikut tapi sedang tidak bisa bayar sesuai amount di link itu, chat ane aja buat nego: https://lnkd.in/gvEX8bnS #muslimprofesional.
[KLARIFIKASI] Ormas “Forum Bhayangkara Indonesia” – TurnBackHoax.ID
Jakarta – Dalam dua hari terakhir, ormas Forum Bhayangkara Indonesia (FBI) ramai diperbincangkan di dunia maya gara-gara pengangkatan warga asing sebagai penghubung. Pembahasan mengenai ormas ini dimulai dari adanya foto-foto yang menyebar di Facebook terkait pengangkatan seorang warga China sebagai liaison officer. Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Kementerian Luar Negeri, Arko Hananto (paling kiri) membantah institusinya pernah memberi izin bagi ormas Forum Bhayangkara Indonesia. Sedangan, izin untuk beroperasi dikeluarkan oleh tim perizinan yang terdiri dari beberapa kementerian terkait antara lain Kemlu, Kemhan, Kemdagri, Kemkeu, Setneg, Polri dan Kemkum HAM.
Pria yang akrab disapa Rudi itu mengatakan FBI tidak berbisnis, melainkan hanya memfasilitasi anggota ormas atau sebuah perusahaan dengan investor dari Negeri Tirai Bambu. Munculnya nama Chen Shu dalam ormas FBI yang kini ramai dibicarakan publik menjadi bukti nyata bahwa isu ini sangat sensitif.