Pabrik Infinix Di Indonesia
Pabrik Infinix Di Indonesia. tapi enggak berhenti (produksi),” ujar Wisnu Sarwo Weweka, Production Department Head PT ARM, Kamis, 21 Juli 2022. Ia menambahkan, pada saat COVID-19 melanda, mereka hanya memproduksi kurang dari setengahnya, yakni sekitar 4 ribu unit saja per hari. Tetapi, saat menginjak awal tahun ini, produksi aman kembali dengan target harian mencapai 9 ribu unit.
Ia juga menjelaskan, untuk memproduksi satu jenis HP biasanya memakan waktu mencapai 2 hingga 3 bulan lamanya. Setelah itu akan dipastikan bahwasanya tidak ada masalah pada komponen, dan barulah proses perakitan bisa dimulai.
Kedua ada running test, di mana setiap unit ponsel akan diuji fitur-fiturnya dalam kondisi menyala selama delapan jam nonstop. Setelah melewati proses ini, ponsel-ponsel yang telah berhasil memenuhi standard akan disiapkan untuk masuk ke dalam tahapan ketiga atau terakhir, yaitu packing. Setelah itu boks tersebut pun akan ditimbang dan harus sesuai dengan standard yang ditentukan, yakni 400 gram.
'Blusukan' ke Pabrik Infinix di Cikarang
Uzone.id -- Brand smartphone asal Hong Kong, Infinix selama ini bermitra dengan Adi Reka Mandiri (ARM) untuk memproduksi ponsel-ponselnya di Indonesia. Kami melihat bagaimana proses ponsel, dalam hal ini lini keluaran Infinix, dapat dirakit dari nol sampai akhirnya siap dijual ke konsumen.
Bagian ini tentunya membutuhkan banyak tenaga kerja yang terlibat dan mereka duduk sesuai urutan assembly, mengerjakan masing-masing pekerjaan dengan sangat teliti. Sesuai namanya, tahap ini saatnya tim quality control mengetes ketahanan ponsel yang sudah dirakit selama 8 jam nonstop di sebuah ruangan khusus.
Setelah aman semuanya, baru pabrik menjalani Shrink Pack, atau mengemas boks dengan plastik rapi yang sudah tersistem di dalam ruangan khusus.
Melihat proses pembuatan ponsel pintar Infinix Indonesia
...kita sediakan ruang khusus dengan kapasitas maksimal sekitar 9000 ponsel bisa menjalani pengetesan. Penambahan komponen antena RF untuk menangkap sinyal konektivitas dari perangkat Infinix Note 12 oleh para pegawai PT.
Kondisi ruangan "running test" memastikan fungsi ponsel Infinix Note 12 berjalan optimal setelah melewati tahapan perakitan awal di PT. Proses injeksi IMEI untuk ponsel pintar Infinix SMART 6 yang telah berhasil melewati pengetesan "running test" di PT. Pengetesan terakhir untuk ponsel Infinix SMART 6 sebelum akhirnya memasuki tahapan pengemasan akhir "shrink pack" di PT. Jakarta (ANTARA) - Smartphone atau ponsel pintar sudah menjadi bagian yang kini tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia terutama dengan momentum transformasi digital.Pandemi COVID-19 juga menjadi alasan ponsel pintar kini semakin melekat dengan kehidupan masyarakat di Tanah Air.Benda kotak yang kini selalu ada di genggaman tangan ini ternyata memiliki proses yang sangat panjang untuk membuatnya menjadi satu perangkat yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan.ANTARA berkesempatan untuk melihat langsung proses pembuatannya dengan bertandang ke salah satu pabrik produksi ponsel pintar yang di pasarkan di Tanah Air yaitu Infinix.Adapun pabrik yang dikunjungi itu terletak di Delta Silicon, Kabupaten Bekasi bernama PT.Adi Reka Mandiri (ARM) bertanggung jawab pada perakitan dari komponen mentah hingga proses pengemasan untuk seri-seri ponsel Infinix yaitu seri Smart, Hot, hingga Note.Kali ini produksi yang sedang berlangsung adalah untuk ponsel Infinix Note 12 yang baru luncur beberapa bulan lalu dan Infinix Smart 6.Kunjungan itu dipandu oleh Production Departement Head ARM Wisnu Sarwo Weweka dengan langsung mengenalkan tiga proses besar untuk perakitan ponsel Infinix di Indonesia.
Proses perakitan dimulai dengan menyiapkan layar bagian depan serta PCB untuk menjadi mesin penggerak ponsel.Setelah itu proses terus berlanjut dengan menambahkan fitur-fitur fisik lainnya seperti kamera, pelantang suara, antena,dan baterai.Pengecekan pertama pun dimulai dengan memastikan tidak ada sensor atau fitur dasar yang terlewat, proses itu disebut "current test".Jika berhasil melewati proses tersebut, maka proses selanjutnya adalah pemasangan baut-baut agar komponen-komponen tersebut bisa menyatu dengan lebih baik.Pengetesan kembali dilakukan, ada banyak pengetesan mulai dari pengetesan fungsi layar, jaringan WiFi, lalu fungsi GPS, fungsi flash, hingga fungsi kamera, serta fungsi-fungsi lainnya memastikan ponsel benar-benar bekerja dengan optimal setelah disatukan menggunakan baut-baut.Proses assembly ini terbilang cukup unik mengingat dilakukan secara manual oleh tenaga manusia sehingga dibutuhkan ketelitian tinggi agar ponsel-ponsel bisa beroperasi dengan maksimal.Para pegawai pun harus menggunakan baju khusus berupa jubah panjang, disertai topi, dan wrist strap atau dikenal juga sebagai gelang antistatis untuk mengurangi potensi terjadinya arus listrik statis.Dengan standar operasi yang begitu tinggi pun pada proses perakitan, Infinix kembali mengetes ponsel-ponsel yang sudah dirakit dalam proses "Running Test".Proses pengetesan itu bisa dibilang semi otomatis karena memang dibutuhkan petugas khusus namun tidak banyak, para petugas bertanggung jawab mengaktifkan sistem "Factory Mode" menguji fitur-fitur yang ditawarkan ponsel-ponsel tanpa berhenti dalam kondisi menyala selama delapan jam.Dari "Running Test" nantinya akan diketahui ponsel mana yang sudah memenuhi standar dan ponsel mana yang mengalami masalah.Wisnu menceritakan "Running Test" memang pengetesan yang disiapkan secara khusus mengikuti permintaan Infinix sehingga pengecekan kualitas bisa berjalan dengan lebih optimal.Pengetesan sejenis "Running Test" bisa diajukan oleh pembuat ponsel pintar sehingga produsen bisa mencapai standar yang menurutnya tepat bagi para pelanggannya. "Untuk running test memang disiapkan mengikuti permintaan Infinix, kita sediakan ruang khusus dengan kapasitas maksimal sekitar 9000 ponsel bisa menjalani pengetesan," katanya.Setelah proses "Running Test", ponsel-ponsel yang telah berhasil memenuhi standar disiapkan untuk masuk ke dalam tahapan terakhir yaitu pengemasan.Pengujian manual oleh tenaga manusia pun kembali dilakukan sebelum nantinya di tahapan pengemasan ponsel-ponsel ini melewati tahapan penulisan "IMEI".IMEI merupakan nomor unik yang dimiliki ponsel pintar dan dipastikan berbeda antar satu ponsel dengan ponsel lainnya bisa dibilang IMEI berfungsi layaknya KTP yang dimiliki manusia.Sehabis memasukkan nomor IMEI, ponsel pun dipasangi screen protector dan memulai perjalanan pengemasan dengan dimasukkan ke dalam boksnya.Adapun aksesoris tambahan yang dimasukkan adalah pengisi daya termasuk kabel USB, headset, hingga panduan penggunaan ponsel.Pengecekan kelengkapan produk beserta aksesorisnya kembali dilakukan, cara memastikannya dengan penimbangan produk sehingga bobot dan isi di dalam kemasan dipastikan benar-benar sesuai.Setiap 100 ponsel yang telah dipastikan selesai, nantinya akan ada pengecekan acak pada 10 ponsel untuk pabrik memastikan fungsi,kinerja, dan spesifikasinya seluruhnya sudah sesuai.Pengemasan yang berhasil akan ditutup dengan proses "Shrink Pack" memastikan benar-benar ponsel itu tersegel rapih dan dalam posisi siap dikirim ke distributor untuk nantinya bisa berakhir di genggaman tangan pelanggan.Setiap harinya PT. ARM menargetkan untuk membuat setidaknya 9000 unit ponsel Infinix dengan sistem dibagi dua shift yaitu shift pagi dan malam.Masing-masing shift mampu menghasilkan 4500 unit yang telah diproses secara teliti baik memanfaatkan tenaga manusia secara manual hingga pemanfaatan mesin.Sebelum mengetahui bahwa ponsel pintar ternyata tercipta dari proses yang panjang, mungkin anda kerap kali meremehkan ponsel-ponsel khususnya yang tergolong kategori "low-end".Namun berkaca dari proses pembuatan satu ponsel pintar yang memakan waktu panjang, rasanya pengguna harus lebih menghargai dan menggunakan perangkatnya dengan optimal sehingga ponsel pintar anda bisa menggenapi fungsinya.Itu juga menjadi sebuah penghargaan bagi para perakit dan perancang dengan proses panjang di balik kenyamanan ponsel pintar yang ada di genggaman tangan anda.
Factory Visit Infinix ke ARM Cikarang: Standar Tinggi Produksi 9000 Unit HP Sehari
Nextren.com - Brand smartphone yang menargetkan anak muda, Infinix, hari Kamis (21/7/2022) mengundang media termasuk Nextren, untuk mengunjungi fasilitas manufaktur smartphone Infinix di PT Adi Reka Mandiri (ARM) di Cikarang, . Pabrik ARM sendiri, selama ini memproduksi beberapa seri unggulan Infinix, seperti Note, Hot, dan Smart. Baca Juga: Cara Menambahkan Anggota di Grup WA Tanpa Menyimpan Nomor, Berguna untuk Admin Grup“Kami ingin menunjukkan ke teman-teman media bahwa fasilitas produksi smartphone Infinix di ARM, menerapkan standar yang tinggi agar kualitas produk yang diterima konsumen tetap terjaga,” ujar Darryl Chandra, Public Relations Infinix Indonesia. Infinix juga selalu berusaha melokalkan semua produknya dalam koridor aturan yang berlaku di Indonesia, seperti misalnya aturan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri).Dalam kesempatan ini, para peserta ditemani oleh Indra Mawan selaku Engineering Manager ARM yang juga menjelaskan langkah-langkah produksi smartphone Infinix sejak dari proses perakitan, pengetesan, hingga packing. Menurut Indra, standar yang diminta Infinix maksimum 0.3%, namun pihak ARM bisa memenuhi dalam proses awal perakitan hanya 0.1% yang tidak standar.Pengetesan dilakukan dari sisi baterai, kamera, software dan hardware, termasuk bodi lewat drop test alias dijatuhkan dari ketinggian sekitar 30 cm. Baca Juga: Aplikasi MiChat Masuk Daftar PSE Kominfo, Netizen Debat di Twitter.
Perkembangan mereka sangat cepat mengingat permintan konsumen yang semakin tinggi hingga hari ini. Namun tentunya, pertumbuhan harus dibarengi dengan standar produksi yang top notch,” ujar Indra.
Hp itel Dirakit di Indonesia dengan PT ARM dan PT Yifang
MATARAM – Industri ponsel di Indonesia mengalami perkembangan pesat, ditandai dengan kehadiran beberapa merek terkemuka seperti itel, Infinix, dan Tecno. Perusahaan ini tidak hanya menawarkan inovasi teknologi terbaru tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan ekosistem manufaktur ponsel di Indonesia.
Itel adalah salah satu merek ponsel yang dimiliki oleh Transsion Holdings. Dalam membangun produk yang inovatif dan berkualitas, perusahaan ini menggabungkan teknologi tinggi dengan pengetahuan lokal. Ini menciptakan sinergi yang kuat dan mendukung pertumbuhan ekosistem manufaktur ponsel di Indonesia. Sedangkan untuk PT Yifang Indonesia dalam merakit handphone itel berada di kawasan Cikupa, Tangerang.
Semua proses produksi untuk smartphone itel dilakukan secara profesional dengan standar prosedur yang ketat. Lokalisasi produksi juga memungkinkan adaptasi yang lebih baik terhadap preferensi dan kebutuhan pasar Indonesia.
Selain smartphone itel ini sudah dirakit di Indonesia pelayanan aftersalesnya pun sudah tersedia di berbagai kota Indonesia dengan mempercayakan PT Carlcare Service untuk prasarana konsumen jika ingin melakukan perbaikan handphone itel.
Smartphone Infinix Kini Diproduksi di Indonesia
- Infinix kian serius bersaing di pasar ponsel Indonesia setelah memutuskan untuk merakit salah satu smartphone andalannya langsung di pabrik Tanah Air.Infinix resmi menjalin kerja sama dengan PT. Adi Reka Mandiri (ARM) untuk perakitan salah satu produk teranyarnya, yaitu Hot S3 X573. Hal ini dilakukan Infinix dalam memenuhi peraturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian.Aturan tersebut terkait dengan terkandungnya komponen lokal untuk setiap produk ponsel berteknologi 4G minimal sebanyak 30%.
Selain hardware, sejumlah software aplikasi dari Infinix Hot S3 pun juga dikerjakan oleh ARM, yang merupakan perusahaan manufaktur berbentuk joint venture antara Telesindo dengan Arima Communications asal Taiwan. Yang satu kita pakai Catfish, lalu Yogrt, sama satunya lagi Piknik," ucapnya, saat ditemui dalam kunjungan ke pabrik ARM di Cikarang, Banten, Selasa (20/3/2018).Di samping untuk memenuhi peraturan TKDN, kolaborasi ini juga dimaksudkan untuk menyanggupi permintaan pasar Indonesia terhadap Hot S3 sepanjang 2018.
Selain lokasinya yang dianggap strategis untuk memudahkan proses pengiriman pasokan barang, karena pabrik ARM berada di Cikarang, kemampuan produksi perusahaan manufaktur ini pun dinilai juga cukup mumpuni. "Untuk kapasitas produksi Infinix Hot S3 saat ini kita masih bisa 700 unit per shift per hari.
Satu hari itu kita juga bisa dua hingga tiga shift," tutur Indramawan.Ini merupakan bentuk kolaborasi kedua Infinix dengan vendor Tanah Air. Sebelumnya, produsen ponsel asal Hong Kong tersebut juga telah bekerja sama dengan PT Satnusa Persada Tbk.
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Infinix Mobile adalah perusahaan ponsel pintar dengan kantor pusat yang berbasis di Hong Kong, didirikan pada tahun 2013 oleh Transsion Holdings. [1][2][3] Perangkat mereka diproduksi di beberapa negara termasuk Bangladesh, Prancis, India, Indonesia, Malaysia, Korea Selatan, Tiongkok, Pakistan, Rusia dan Mesir.
Perusahaan ini memiliki pusat penelitian dan pengembangan di Prancis dan Korea dan mendesain ponsel mereka di Prancis. Infinix Mobile tersedia di Asia dan sekitar 30 negara di Timur Tengah, Afrika, dan juga Amerika Serikat. [4][5][6][7] Perusahaan ini juga merupakan merek smartphone pertama yang diproduksi di Pakistan.
Infinix Note 10 Pro NFC. Infinix Note 40 Pro+ 5G Hot Series [ sunting | sunting sumber ] Infinix Hot Note.
Infinix Hot 40i Smart Series [ sunting | sunting sumber ] Infinix Smart.
Perusahaan Teknologi asal China Infinix Gandeng Pabrik di Indonesia
"Infinix tidak memiliki banyak produk atau model, tapi untuk kuantitasnya sangat tinggi (demand) karenanya itu kenapa kami membutuhkan pabrik lain untuk memproduksi Infinix ketika terjadi kelebihan permintaan," sambung dia. Infinix telah bekerja sama dengan PT Satnusa di Batam yang juga menjadi "rumah" bagi Xiaomi.
Kerjasama dengan Telesindo ini juga merupakan bentuk komitmen Infinix terhadap peraturan pemerintah Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Marcia mengatakan hampir semua produk Infinix sudah memenuhi TKDN di atas 30 persen. Kapasitas pabrik Telesindo yang mencapai 400 ribu per bulan, menurut Marcia akan disesuaikan dengan permintaan terhadap produk Infinix.
Lebih lanjut, Marcia mengatakan salah satu seri yang diproduksi di Telesindo akan segera diluncurkan setelah Tahun Baru China bulan depan.