Ada Apa Dengan Fb Lite Sekarang
Ada Apa Dengan Fb Lite Sekarang. Keeping up with friends is faster and easier than ever with the Facebook Lite app! Use Facebook Lite as a friends app to connect and keep up with your social network.
Many of the classic features of Facebook are available on the app, such as sharing to a Timeline, liking photos, searching for people, and editing your profile and groups. • Post status updates & use Facebook emoji to help relay what’s going on in your world. • Find local social events, RSVP, and make plans to meet up with friends.
• Interact with your friends by adding your own comments or reactions to their Facebook posts. The Facebook app does more than help you stay connected with your friends and interests.
Facebook Lite also helps you keep up with the latest news and current events around the world. Subscribe to your favorite celebrities, brands, websites, artists, or sports teams to follow their News Feeds from the convenience of your Facebook Lite app!
Cara Memunculkan Mode Gratis di FB Lite dan Mengembalikannya
Ada banyak batasan yang diterima pengguna saat memakai Facebook Lite ke mode gratis, sehingga ada beberapa di antaranya yang memilih mengembalikan ke mode data. Selain itu mengingat Facebook Lite hanya menggunakan sedikit data selular.
Berita dan Informasi Facebook lite Terkini dan Terbaru Hari ini - detikcom
Selain Google, Ditjen Pajak Kejar Facebook. Ditjen pajak akan mengirimkan surat panggilan lagi kepada Facebook yang memiliki pusat data di Irlandia.
Facebook diminta menjelaskan bisnisnya di Indonesia.
Menaker Ida Fauziyah Targetkan Penarikan 9.000 Pekerja Anak Tahun Ini
Menaker Ida Fauziyah Targetkan Penarikan 9.000 Pekerja Anak Tahun Ini. loading...
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menegaskan komitmennya dalam menghapus pekerja anak dan menargetkan penarikan 9.000 pekerja anak pada tahun ini. Foto/SINDOnews.
Penggunaan Sirekap di Pilkada Rentan Kegaduhan
- Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay mengingatkan adanya potensi kekacauan (chaos) yang disebabkan penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) pada Pilkada Serentak 2020. Hal itu lantaran Sirekap bukan alat penghitungan resmi, tetapi hanya sebagai alat bantu proses rekapitulasi suara.Selain itu, hasil Sirekap yang diumumkan lebih dulu dari hasil penghitungan manual, karena prosesnya mengandalkan teknologi, juga berpotensi menimbulkan kegaduhan.
Apalagi jika nanti yang diumumkan Sirekap tidak memenangkan pasangan calon (paslon) yang menang dalam penghitungan manual, atau hasil hitung Sirekap berbeda dengan hasil perhitungan manual. (Baca: Keutamaan Shalawat, Utang Lunas dan Dikenali Nabi Muhammad) "Sementara yang diakui negara adalah proses hitung manual yang berjenjang mulai dari TPS hingga KPU kota atau kabupaten," kata Hadar dalam webinar bertajuk "Keberlanjutan Sirekap di Pilkada 2020" yang disiarkan di Youtube Perludem kemarin.Peneliti Senior Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit) ini mencontohkan, saat pengalaman menggunakan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) pada Pemilu 2019. "Sosialisasi yang luas bahwa Sirekap sebagai alat bantu harus masif.
Ini juga menjadi forum diskusi semua pihak sekaligus membantu memotivasi penyelenggara di bawah agar tetap konsisten menerapkan teknologi informasi. (Baca juga: ITS Buat Pakan Ternak dari Fermentasi Limbah Pertanian) “KPU tentu berada dalam niat yang tetap sama, karena kami juga sangat memahami kemanfaatan teknologi informasi, khususnya bagi kerja-kerja KPU.
Apalagi yang kita lakukan dalam rangka menjalankan prinsip-prinsip transparansi, kerja kita cepat, efisien, dan meminimalkan kesalahan,” kata Komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik di acara yang sama.Evi menegaskan, KPU juga tidak ingin bayangan-bayangan yang selama ini dimunculkan bahwa penggunaan Sirekap ini akan menimbulkan chaos menjadi perdebatan. Penggunaan teknologi ini juga tidak boleh dihindari, sebaliknya perlu dipersiapkan lebih baik lagi oleh penyelenggara di masa depan.